
Foto Culpepper yang dilampirkan ke kepolisian. (www.foxnews.com)
Bukan tanpa alasan, anak
laki-laki berusia 16 tahun yang bernama Chase Culpepper itu dipersulit
karena melampirkan foto SIM lengkap dengan make up tebal laiknya seorang anak gadis.
Autoblog, Rabu 18 Juni 2014, melaporkan, kasus ini bermula saat Culpepper berniat ingin memiliki SIM. Ia pun kemudian mendatangi Departemen Kendaraan Bermotor untuk melakukan serangkaian tes.
Autoblog, Rabu 18 Juni 2014, melaporkan, kasus ini bermula saat Culpepper berniat ingin memiliki SIM. Ia pun kemudian mendatangi Departemen Kendaraan Bermotor untuk melakukan serangkaian tes.
Karena kepiawaiannya di
balik kemudi, Culpepper kemudian dinyatakan lolos. Namun, hambatan
datang saat beberapa pejabat kepolisian meminta ia segera mengganti
fotonya.
Polisi merasa
kebingungan, karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) Culpepper jelas
menunjukkan jika ia merupakan anak laki-laki. Sementara foto dan gaya
Culpepper di kepolisian menunjukkan gaya anak perempuan.
Namun ternyata permintaan itu diabaikan anak laki-laki yang menganut transgender itu.
"Departemen Kendaraan Bermotor seharusnya tidak memaksa saya untuk menghapus riasan hanya karena penampilan saya tidak memenuhi harapan mereka tentang anak laki-laki. Saya hanya ingin kebebasan untuk menjadi diri saya sendiri," sebut Culpepper seperti dikutip Huffington Post.
"Departemen Kendaraan Bermotor seharusnya tidak memaksa saya untuk menghapus riasan hanya karena penampilan saya tidak memenuhi harapan mereka tentang anak laki-laki. Saya hanya ingin kebebasan untuk menjadi diri saya sendiri," sebut Culpepper seperti dikutip Huffington Post.

Merasa diperlakukan tak adil, Culpepper kemudian menempuh jalur hukum dengan menuntut kepolisian dengan meminta bantuan dari Transgender Hukum Pertahanan dan Pendidikan Fund.
Orangtua Culpepper, Theresa, juga ikut angkat bicara. Ia mengaku jika anaknya memang telah lama berprilaku sebagai anak perempuan. Sesaat setelah kejadian, Theresa mengaku sempat mendapatkan curhatan dari anaknya.
"Culpepper dituduh telah melakukan penyamaran. Padahal, sehari-hari anak saya memang bepergian dengan memakai gaun."
Sementara itu, Juru Bicara South Carolina DMV, Beth Taman, mengaku tidak salah dalam kasus tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara South Carolina DMV, Beth Taman, mengaku tidak salah dalam kasus tersebut.
Foto dengan identitas
asli dinilai kepolisian penting untuk mengidentifikasi jika
sewaktu-waktu yang bersangkutan terlibat kecelakaan, atau tersangkut
kasus hukum.
"ID-nya menunjukkan bahwa dia laki-laki. Sudah seharusnya ia harus terlihat seperti laki-laki," kata Taman.
Taman melanjutkan, kondisi bisa berubah jika pengadilan telah memutuskannya sebagai anak perempuan. "Kalau itu (putusan pengadilan) sudah ditetapkan, kami bisa hormati itu," tuturnya.
"ID-nya menunjukkan bahwa dia laki-laki. Sudah seharusnya ia harus terlihat seperti laki-laki," kata Taman.
Taman melanjutkan, kondisi bisa berubah jika pengadilan telah memutuskannya sebagai anak perempuan. "Kalau itu (putusan pengadilan) sudah ditetapkan, kami bisa hormati itu," tuturnya.

0 komentar:
Post a Comment