Klaim Menang di Pilpres Bisa Berefek Negatif
Bandung: Klaim kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 yang disebabkan perbedaan hasil hitung cepat bisa mengundang efek negatif.
Pengamat politik Universitas Padjadjaran Muradi di Bandung, Kamis (10/7/2014), mengatakan ada tiga skenario yang harus dicermati oleh publik atas kejadian saling klaim kemenangan tersebut.
Skenario pertama, sambung Muradi, saling klaim kemenangan tersebut memberi peluang lobi-lobi politik elite dua pasangan.
"Pada skenario pertama ini jika berjalan dengan baik imbasnya relatif positif, karena diasumsikan permasalahan tersebut dapat tuntas dengan cara lobi-lobi elite. Sehingga hal negatifnya tidak berimbas," kata Muradi.
Skenario kedua, lanjut Muradi, adanya saling klaim kemenangan membuka peluang manipulasi hasil rekapitulasi dan formulir C1 dan penggelembungan suara untuk membalikkan keadaan dari yang tertinggal.
"Pada skenario kedua ini pelibatan tim sukses dan oknum penyelenggara pemilu akan masif, berhadapan dengan saksi dan tim lainnya. Bahkan dugaan pergesekan akan cenderung menguat dan melibatkan publik secara massif," ujar Muradi.
Dan skenario ketiga, kata Muradi, adalah membawa sengketa pilpres ini ke ranah hukum, yakni melalui Makamah Konstitusi.
"Pada skenario ini gesekan akan terfokus di sekitar gedung MK terkait desakan dan tuntutan pasangan calon," ungkap Muradi.
0 komentar:
Post a Comment