Searching...

Kisah Tragis Minak Jinggo, Tewas Dipenggal

10:00 AM
Candi Minak Jinggo di Dusun Unggahan, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, merupakan salah satu bukti sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit dan cerita besar tentang Minak Jinggo.

Tak seperti candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit lainnya, Candi Minak Jinggo memiliki ciri sendiri dalam bahan bangunannya.

Jika kebanyakan candi-candi peninggalan Majapahit terdiri dari satu bahan saja, apakah batu bata atau batu andesit, beda dengan Candi Minak Jinggo. Bahan bangunan merupakan rangkaian dari batu andesit dan batu bata.

Sayangnya, saat ini kondisinya berserakan. Batu andesit kuno dengan berbagai macam ragam dan bentuk tak lagi tertata apik. Ceceran benda bersejarah itu hanya dilindungi atap plastik yang sudah lapuk.

Beberapa benda kuno yang berhasil diangkat dari bangunan utama, juga terkesan terabaikan dan dibiarkan tercecer di luar bangunan utama candi. Benda-benda bersejarah ini, tertumpuk begitu saja seolah tak memiliki nilai apapun.

Masyarakat Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan menyebut candi ini sebagai Candi Minak Jinggo. "Candi ini dalam buku Negarakertagama disebut sebagai tempat Raja Hayam Wuruk melakukan ritual," ujar budayawan Trowulan, Dimas Cokro Pamungkas.

Meski beberapa kali dilakukan penggalian terhadap candi yang memiliki luas lahan sekitar 1,5 hektare ini, tetapi sampai saat ini belum juga dilakukan pemugaran.

Kali pertama dilakukan penggalian tahun 1977 silam. Penggalian perdana di era penjajahan Belanda itu, ada beberapa patung raksasa yang ditemukan. Setelah itu, penggalian tak berlanjut. Bekas galian pun ditutup kembali. Dan tahun 2007 dilanjutkan kembali.

Sayangnya, penggalian kedua juga tak tuntas. Entah apa sebabnya. Sampai pada tahun 2010 lalu, kembali dilakukan penggalian. Namun, penggalian ketiga ini pun tak sampai selesai. Meski beberapa benda kuno yang berhasil diangkat dari dalam candi, sebagian disimpan di BP3 Trowulan.

Sementara benda-benda lainnya ditaruh tak jauh dari lokasi penggalian. Meski sudah tiga kali dilakukan penggalian. Namun Candi Minak Jinggo belum bisa dilihat secara utuh.

Sejauh ini, upaya pemugaran belum dilakukan Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jatim yang ada di Trowulan. Berbeda dengan candi yang sudah dipugar lainnya, nasib Candi Minak Jinggo terbengkalai.

0 komentar:

Post a Comment