Searching...

Rekaman Percakapan Pilot dan ATC Telah Diserahkan ke KNKT

7:44 AM


Dilintaskan - Pengawas lalu lintas penerbangan, Air Traffic Control, Bandar Udara Soekarno Hatta, telah menyerahkan seluruh detil percakapan terakhir pilot AirAsia QZ 8501 ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dokumen transkrip itu sebagai bahan investigasi atas jatuhnya pesawat tersebut pada Minggu 28 Desember 2014.

"Seluruh transkrip pembicaraan telah kami serahkan ke KNKT. Soal tindak lanjutnya silakan KNKT investigasi," kata General Manager ATC Jakarta, Budi Hendro di Kantor kementerian Perhubungan, Jumat 2 Januari 2015.

Budi enggan merinci tentang dokumen percakapan tersebut. Sebab, hal itu digunakan menjadi dasar untuk investigasi setelah rekaman penerbangan yang tersimpan dalam kotak hitam (black box). "Maaf kami tidak bisa menyebutkan apa percakapan terakhirnya. Itu domainnya KNKT," kata Budi.

Sementara itu Bambang menambahkan, saat kejadian nahas yang merenggut 155 penumpang dan tujuh orang awak AirAsia tersebut, diketahui pilot telah mengajukan dua permintaan terakhir sebelum hilang kontak.

Pertama mengenai keinginan untuk bergeser ke kiri sejauh tujuh mil dari ketinggian 32 ribu kaki yang menjadi lintasan QZ 8501. Permohonan ini telah dikonfirmasi dan disetujui oleh ATC UJung Pandang dan Jakarta.

Selanjutnya kedua adalah permohonan untuk menambah ketinggian dari 32 ribu kaki menjadi 38 ribu kaki. "Saat permohonan ini, kami tidak bisa langsung segera memutuskan. Karena harus dikalkulasi dan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan ATC Singapura. Dari scanning area, diputuskanlah diizinkan di ketinggian 34 ribu kaki. Namun belum sempat dilakukan pesawat sudah hilang kontak," kata Bambang.

Seperti diketahui, pesawat AirAsia yang membawa 155 penumpang dan tujuh awak dengan kode penerbangan QZ 8501, dilaporkan hilang kontak pada Minggu pagi 28 Desember 2014. Pesawat yang bertolak dari Bandara Juanda menuju Singapura ini, akhirnya diketahui terjatuh di kawasan perairan laut di Kalimantan Tengah.